Senin, 25 Februari 2008

Yang-yangan (dikenal sebagai pacaran )


wong yen lagi gandrung
ra perduli mbledhose gunung
wong yen lagi naksir
ra perduli yen perang nuklir

nadyan lagi bokek
direwangi nrethak nrethek
jarene wis jodo
opo opo duweke wong loro ………………………….

…………………………

……………………….

Pacaran adalah kegiatan yang paling nganeh-nganehi, ndak ada yang lebih indah dan lebih suram dibanding pacaran.

Wong di pacaran inilah kita tahu cara ngapusi wong tuwa yang indah kok,

di pacaran juga kita ngrasake waktu bisa berputar ndak teratur,

sok-sok sedina sepertinya cepet banget, ning kadang sejam bisa jadi terasa suwe tenan.

Lha cuman boncengan sore2 mubeng2 ora jelas juntrunge aja, senja itu bisa sangat indah kok.

Tapi udan sing deres dibarengi bledek sing nyamber2, ndak sesuram kalau cinta wis mulai berurai air mata.

Jan mbrebes miline ora ilang nek mung sedina.

Pacaran yang pertama adalah yang paling menantang dan penuh pernak-pernik, wong biasanya kita masih isin-isinan ndak tahu harus gimana yang pasti nek ketemu mung sir-sir atine.

Ada lagi yang pacaran pertamanya harus backstreet ( liwat lawang mburi ) karena ada pihak lain yang ndak setuju, bisa orang tuwa atau kadang tetangga sebelah yang juga naksir.

Prestasi tersendiri adalah kalau pacaran yang pertama ini bisa sampai penghabisan jadi suami istri, tapi rasanya amat jarang yang bisa begini. Berarti seumur- umur mung pernah pacaran sepisan, bisa karena setia dan cocok bisa juga karena memang ora payu dan ndak pinter ngrayu.

Napak tilas waktu sma dulu, pacar pertama saya masih sak kampung ( yah mungkin karena jangkauan area pemasaran saya masih terbatas ,mungkin bahasa sekarangnya adalah : segmentasinya ndak jelas pokoke waton dekat dan sering ketemu ),

ada enaknya ada susahnya.enaknya karena waktu itu belum ungsum hp jadi kalau janjian harus disampaikan langsung, tentunya jarak yang dekat membuatnya lebih mudah. Ndak enaknya, karena saya termasuk backstreet ,yang-yangan sama tetangga bikin orang tuwa cepet tahu alias gampang konangan.

8 tahun pacaran pakai metode gerilya dan delikan itu berjalan sampai tiba saat berpisah. udan tangis, donya ketok semrepet memang. tapi mungkin ini harus terjadi .

Sekarang masing-masing sudah punya pasangan dan buntut dewe2, problem baru muncul kalau pas lebaran atau ada acara ngumpul2. , ndak bisa dicegah pasti ketemu dgn pacar pertama,

saya sering kikuk apalagi istri juga tahu kalau pernah ada sesuatu antara kami, jan pokoke marahi pekewuh tur salah tingkah gitu, sok-sok saya pura-pura ora weruh, ning jane deg-degan

salam

yayon-kerepalur

Tidak ada komentar: